Turnamen Domino Pemuda Pancasila Kaltim, Sportivitas dan Persaudaraan di Meja Permainan

SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Riuh tepuk tangan dan tawa mengiringi suasana hangat di Markas Pimpinan Wilayah (PW) Komando Inti (KOTI) Mahatidana Pemuda Pancasila Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025. Ratusan peserta dari berbagai daerah memenuhi arena Turnamen Domino yang digelar Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kaltim bersama PW KOTI Mahatidana.

Turnamen ini bukan sekadar ajang permainan. Ia menjadi simbol persaudaraan dan sportivitas, bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Pemuda Pancasila serta menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-97.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, yang hadir dalam pembukaan acara, menyebut kegiatan itu sebagai wujud kebersamaan lintas generasi dan organisasi. Menurutnya, permainan domino mengandung nilai-nilai penting bagi kehidupan sosial.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud

“Domino ini bukan sekadar permainan, tetapi olah pikir dan strategi. Ia mengajarkan sportivitas, kesabaran, dan cara berpikir taktis nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan berbangsa,” ujar Rudy.

Ia menegaskan, Pemuda Pancasila harus terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjaga semangat kebangsaan di tengah perubahan zaman.

“Enam puluh enam tahun bukan waktu yang singkat. Saya berharap Pemuda Pancasila tetap menjadi benteng nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Komandan PW KOTI Mahatidana Kaltim, H. Sahabudin, menuturkan turnamen domino ini bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga sarana mempererat solidaritas antar kader.

Komandan PW KOTI Mahatidana Kaltim, H. Sahabudin

“Domino itu simbol loyalitas dan kerja sama. Melalui permainan ini, kita belajar bagaimana strategi dan kebersamaan berjalan seiring,” ucapnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi cara memperkenalkan Pemuda Pancasila kepada masyarakat dengan wajah yang lebih humanis dan inklusif.

“Pemuda Pancasila adalah rumah besar untuk semua kalangan. Kita bisa berjuang sambil bergembira, tanpa kehilangan makna persaudaraan,” ujarnya.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Kaltim, Andi Fathul Khair, menjelaskan bahwa domino kini telah diakui sebagai olahraga resmi nasional.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Kaltim, Andi Fathul Khair

“Kalimantan Timur pernah menjadi juara nasional di Kejurnas Keempat di Kalimantan Utara, dan tahun lalu menempati peringkat tiga nasional. Bulan depan kami akan mewakili daerah di turnamen internasional di Gelora Bung Karno,” katanya.

Menurut Andi, domino menuntut ketelitian, kecepatan berpikir, dan etika bermain. “Dalam domino tidak ada juara sejati. Hari ini bisa menang, besok bisa kalah. Tapi nilai kebersamaan dan sportivitas harus tetap dijaga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kominfo Kaltim, H. Muhammad Faisal, juga mengapresiasi turnamen ini. Ia menilai domino kini bukan lagi sekadar hiburan, melainkan olahraga yang melatih karakter.

“Domino sudah diakui secara nasional dan bahkan mendapat sertifikat halal dari MUI. Ini bukan hanya permainan, tetapi latihan konsentrasi, kejujuran, dan kerja sama,” ujarnya.

Faisal menilai, kegiatan semacam ini berpotensi melahirkan atlet-atlet berprestasi yang bisa mengharumkan nama Kalimantan Timur di kancah nasional maupun internasional.

Ketua Panitia HUT ke-66 Pemuda Pancasila Kaltim, H. Muhammad Awaluddin, menyebut turnamen ini diikuti 342 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim, bahkan dari luar provinsi seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Ketua Panitia HUT ke-66 Pemuda Pancasila Kaltim, H. Muhammad Awaluddin

“Pendaftaran sempat kami tutup karena sudah penuh. Ada sekitar 30 pasangan yang tidak bisa kami terima lagi, dan kami mohon maaf atas keterbatasan itu,” katanya.

Turnamen berlangsung selama dua hari dengan sistem gugur dan hadiah menarik bagi pemenang. Namun, Awaluddin menegaskan, semangat utama kegiatan ini tetap pada kebersamaan.

“Domino menjadi simbol persatuan yang menyatukan berbagai kalangan,” ujarnya.

Turnamen domino hanyalah satu dari sejumlah kegiatan dalam rangka HUT ke-66 Pemuda Pancasila Kaltim. Sebelumnya, organisasi ini juga menggelar tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, donor darah, dan pembagian sembako ke panti asuhan.

Seluruh kegiatan, kata Awaluddin, dirancang untuk meneguhkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kepedulian sosial, dan kebersamaan.

Ketua Harian MPW Pemuda Pancasila Kaltim, Zuhairie, menilai rangkaian kegiatan tahun ini menjadi refleksi nyata komitmen organisasi dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

Ketua Harian MPW Pemuda Pancasila Kaltim, Zuhairie

“Kami ingin menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya diucapkan, tapi diwujudkan dalam tindakan nyata dari kegiatan sosial, olahraga, hingga pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.

Di sepanjang kegiatan, suasana Markas PW KOTI Mahatidana dipenuhi keceriaan. Kartu domino yang dijatuhkan di meja seolah menjadi simbol kebersamaan.

“Kami ingin membuktikan bahwa nilai Pancasila bisa hidup di mana saja, termasuk di meja domino,” tutup Zuhairie (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *