SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Mengendarai sepeda motor setiap hari bukan hanya soal keterampilan menyeimbangkan kendaraan dan membaca lalu lintas. Lebih dari itu, diperlukan kesadaran akan pentingnya keselamatan serta kedisiplinan dalam berlalu lintas agar aktivitas harian tetap aman dan nyaman.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Kaltim 2, Fajrin Nur Huda, kembali mengingatkan masyarakat Kota Tepian dan sekitarnya untuk menjadikan keselamatan berkendara sebagai prioritas utama. Ia mengajak warga menerapkan prinsip #Cari_Aman dalam rutinitas mereka di jalan.
Perlengkapan Wajib, Bukan Sekadar Pelengkap
Fajrin menyebutkan, perlengkapan berkendara seperti helm berstandar SNI, jaket, celana panjang, sarung tangan, sepatu, hingga jas hujan, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keselamatan pengendara motor.
“Semua perlengkapan itu sebaiknya selalu digunakan, dan bila perlu disiapkan dalam bagasi motor. Ini bukan soal gaya, tapi soal menjaga diri dari risiko kecelakaan,” kata Fajrin, Senin (23/6).

Menurutnya, penggunaan jas hujan juga sebaiknya diperhatikan kualitasnya. Pilih jas hujan model setelan dua potong yang tidak mengganggu gerak kaki saat berkendara, berbeda dengan model ponco yang justru berbahaya karena bisa tersangkut roda atau rantai motor.
Lengkapi Surat-Surat, Jangan Beri Motor ke Anak di Bawah Umur
Selain perlengkapan fisik, Fajrin mengingatkan pentingnya membawa surat-surat kendaraan, seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“Kelengkapan dokumen ini tidak hanya untuk menghindari razia, tapi juga sebagai bukti identitas bila terjadi insiden di jalan,” ujarnya.
Ia juga menekankan agar masyarakat tidak sembarangan memberikan izin kepada anak-anak di bawah umur untuk mengendarai motor. “Ini pelanggaran serius. Selain melanggar hukum, anak-anak belum cukup matang dalam pengambilan keputusan di jalan raya,” tambahnya.
Undang-undang menyebutkan, usia minimal pengendara kendaraan bermotor roda dua adalah 17 tahun, dan harus memiliki SIM C yang sah.
Hormati Pejalan Kaki, Salah Satu Prinsip Safety Riding
Berkendara dengan aman berarti juga menghargai hak pengguna jalan lainnya, terutama pejalan kaki. Fajrin mengingatkan agar pengendara motor memperlambat laju kendaraan saat mendekati zebra cross atau persimpangan.
“Pejalan kaki harus diprioritaskan, apalagi di zona penyeberangan. Jangan hanya patuh saat ada petugas,” katanya.
Fajrin menyebutkan, kebiasaan menyalip di area berbahaya dan tidak memperhatikan marka jalan juga masih kerap terjadi. “Ini bukan hanya melanggar aturan, tapi juga mencelakakan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Jangan Ugal-ugalan, Gunakan Sein dengan Benar
Instruktur ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami etika dasar berkendara, seperti menggunakan lampu sein dengan tepat. “Masih banyak pengendara yang belok tanpa sein atau lupa mematikan sein setelah berbelok. Ini bisa menimbulkan kebingungan dan kecelakaan,” ungkapnya.
Fajrin juga mengingatkan agar pengendara menghindari gaya berkendara ugal-ugalan, serta tidak menyalip kendaraan tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas dari segala arah.
“Sekali saja lengah, risikonya bisa fatal. Selalu lihat spion dan pastikan jalur aman sebelum berpindah jalur atau menyalip,” tegasnya.
Hati-hati Modifikasi Motor, Jangan Asal Ubah
Tren modifikasi sepeda motor, menurut Fajrin, memang tidak bisa dihindari. Namun ia menegaskan agar perubahan yang dilakukan tidak melanggar ketentuan standar keamanan berkendara.
“Modifikasi lampu, knalpot bising, mengubah dimensi atau rangka motor, semua itu dilarang. Tidak hanya melanggar aturan lalu lintas, tapi juga membahayakan pengguna jalan lain,” kata Fajrin.
Ia menyarankan agar pengendara motor tetap mempertahankan komponen standar pabrikan, terutama yang berhubungan dengan keselamatan seperti sistem rem, lampu utama, dan ban.
#CariAman, Bukan Sekedar Slogan
Program #Cari_Aman yang digaungkan Astra Motor, kata Fajrin, bukan sekadar kampanye kosong. Ini merupakan gerakan edukasi keselamatan berkendara yang menekankan pentingnya menghindari risiko sejak awal.
“Keselamatan bukan cuma tanggung jawab polisi atau komunitas otomotif. Ini soal tanggung jawab pribadi setiap pengendara,” ujarnya.
Melalui kampanye ini, Astra Motor berharap masyarakat, khususnya pengguna roda dua, bisa lebih peduli terhadap keselamatan mereka sendiri dan orang lain.
Edukasi Harian untuk Pengendara Harian
Astra Motor Kaltim 2 secara rutin menggelar pelatihan dan edukasi bagi berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga komunitas pengendara.
“Harapan kami, semakin banyak yang sadar dan menerapkan safety riding dalam kehidupan sehari-hari,” kata Fajrin.
Menurutnya, Samarinda sebagai kota dengan tingkat lalu lintas padat dan pertumbuhan kendaraan tinggi, memerlukan perhatian lebih terhadap kesadaran berlalu lintas. “Kalau bukan dimulai dari sekarang, kapan lagi?” pungkasnya. (*)