SMK Medika Samarinda Panen Apresiasi, Penerima PIP Terbanyak dan Dinilai Sukses Ciptakan Suasana Belajar Inovatif

PENDIDIKAN

SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti SMK Medika Samarinda pada Sabtu, 5 Juli 2025. Di hari itu, sekolah kejuruan yang terletak di jantung Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) ini menggelar pembelajaran interaktif dengan pendekatan yang jauh dari kesan kaku dan formal. Sejumlah siswa tampak antusias terlibat dalam sesi praktik, diskusi kelompok, dan presentasi kreatif.

Kegiatan tersebut menarik perhatian salah satu tamu penting yang hadir siang itu, Isnawati, M.Pd., perwakilan Program Indonesia Pintar (PIP) dari Kementerian Pendidikan. Kehadirannya mewakili Koordinator Nasional Program PIP, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP, yang tengah menjalani agenda kenegaraan di luar kota.

Dalam keterangannya kepada awak media, Isnawati tak menyembunyikan kekagumannya atas pola pembelajaran yang diterapkan sekolah ini. Ia menyebut pendekatan yang digunakan mampu membangkitkan semangat belajar siswa tanpa tekanan, tetapi tetap menghadirkan keseriusan akademik.

“Saya menyaksikan sendiri bagaimana para siswa belajar dengan antusias, dalam suasana yang santai namun tetap fokus. Ini bukti bahwa pendidikan tak harus kaku untuk berhasil,” ujarnya.

Lebih lanjut, Isnawati menyebut keberhasilan ini bukan hanya karena metode pengajaran, tetapi juga karena ikatan emosional dan sosial yang terbentuk antara guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah. Ia menilai, SMK Medika telah berhasil membangun relasi yang harmonis, yang menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter siswa.

“Lingkungan belajar yang hangat dan penuh kelekatan ini adalah modal sosial yang tidak semua sekolah miliki,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Isnawati juga menyampaikan data menarik. SMK Medika Samarinda tercatat sebagai salah satu sekolah penerima manfaat Program Indonesia Pintar terbanyak di Kota Tepian. Dari total sekitar 1.436 siswa yang terdaftar, sebagian besar merupakan penerima bantuan pendidikan melalui PIP.

“Ini menunjukkan bahwa sekolah ini tidak hanya berkomitmen pada pembelajaran, tetapi juga serius memperjuangkan hak-hak pendidikan siswanya,” ujar Isnawati.

Ia menjelaskan, penyaluran PIP yang digagas Hetifah Sjaifudian ini berlangsung dua kali dalam setahun, mencakup jenjang sekolah dasar hingga menengah kejuruan. Dalam setiap periode penyaluran, SMK Medika selalu masuk daftar penerima karena jumlah siswanya yang besar dan kebutuhan yang terverifikasi.

Kendati menjadi salah satu penerima terbesar bantuan PIP, Isnawati mengungkapkan bahwa hingga saat ini SMK Medika belum memperoleh dukungan dalam bentuk bantuan fisik seperti bangunan atau peralatan. Namun hal itu tak menyurutkan semangat pihak sekolah untuk terus berinovasi.

“Potensi sekolah ini sangat besar, dedikasinya luar biasa. Saya berharap ke depan bisa ada dukungan sarana prasarana juga, agar kualitas pembelajaran bisa makin maksimal,” katanya.

Yang membuat Isnawati semakin terkesan adalah metode pengembangan potensi siswa yang dilakukan sekolah ini. Ia menyebut kegiatan pembelajaran yang ia saksikan bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi ruang aktualisasi bagi siswa.

“Kita tidak harus selalu berkutat di kelas dan teori. Kegiatan-kegiatan seperti ini memperlihatkan potensi anak-anak di berbagai bidang,” ungkapnya.

Ia menyoroti pentingnya kegiatan praktik, kerja kelompok, simulasi, dan penguatan karakter sebagai bagian dari sistem pembelajaran modern yang menyesuaikan zaman.

“Sekolah seperti SMK Medika Samarinda ini perlu terus kita dorong. Mereka bukan hanya mengajar, tapi menciptakan ruang tumbuh bagi generasi muda,” ujarnya.

Isnawati juga memuji berbagai prestasi siswa SMK Medika yang telah berhasil menembus kompetisi di tingkat kota, provinsi, bahkan nasional. Menurutnya, capaian tersebut tidak mungkin terjadi tanpa perencanaan yang matang, dukungan sumber daya manusia yang mumpuni, serta lingkungan sekolah yang mendorong kreativitas.

Ia menyampaikan penghargaan khusus kepada kepala sekolah dan seluruh tim pendidik yang telah berupaya maksimal mengembangkan potensi anak-anak didik mereka.

“Keberhasilan siswa adalah cerminan keberhasilan manajemen pendidikan di sekolah ini,” katanya.

Di akhir kunjungannya, Isnawati menitipkan harapan besar agar SMK Medika Samarinda terus menjadi pelopor pendidikan yang membumi namun berkualitas. Ia berharap sekolah ini menjadi rumah tumbuh yang sehat bagi generasi muda yang unggul secara akademik, sosial, dan spiritual.

“Saya percaya SMK Medika akan menjadi sekolah unggulan di Samarinda, bahkan di tingkat provinsi. Semoga akan lahir lebih banyak inovasi dari sini,” ucapnya.

Ia menegaskan, keberhasilan pendidikan bukan semata hasil dari kurikulum yang bagus, tetapi dari sinergi antara semua pihak: siswa, guru, sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar.

“Kolaborasi itu harus terus dijaga. Pendidikan adalah kerja kolektif. Dan SMK Medika menunjukkan itu,” pungkasnya. (MIFA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *