Sekretaris PSHT Kaltim Kecam Intimidasi terhadap SMP Negeri 13 Samarinda

HUKRIM

SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Sekretaris Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Provinsi Kalimantan Timur, Basuki Rakhmad, angkat suara soal dugaan penghasutan, penyebaran berita bohong, intimidasi, dan perbuatan tidak menyenangkan yang menimpa PSHT Ranting Samarinda Utara serta pihak SMP Negeri 13 Samarinda.

Ia menyayangkan penghentian latihan ekstrakurikuler pencak silat di sekolah tersebut, yang disebut akibat intervensi sejumlah orang mengaku pengurus PSHT.

“Latihan ekstrakurikuler di sekolah tiba-tiba diganggu oleh oknum-oknum tertentu sehingga Kepala Sekolah merasa ketakutan dan akhirnya ditutup. Ini sangat disayangkan,” kata Basuki, pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Samarinda

Basuki menegaskan, PSHT yang sah secara hukum adalah organisasi yang dipimpin Dr. Muhammad Taufik, dengan legalitas resmi dari negara. Untuk wilayah Samarinda, kata dia, Ketua Cabang dijabat Adi Mun, sementara di tingkat provinsi dipimpin Nur Ali.

Ia mengajak semua pihak yang mengaku pengurus untuk menghormati hukum negara dan kembali menjaga persaudaraan.

“Mari kita bersatu agar warga PSHT tenteram, aman, dan tidak ada gejolak, khususnya di Samarinda. PSHT itu hanya satu,” ajaknya.

Basuki mengecam dugaan intimidasi yang dilakukan dengan mendatangi Kepala Sekolah pada malam hari. Menurutnya, cara tersebut tidak etis dan justru memicu rasa takut, termasuk kekhawatiran terhadap keselamatan siswa.

“Tidak pantas malam-malam didatangi sekelompok orang untuk menakut-nakuti Kepala Sekolah. Hal seperti ini harus dihentikan, jangan sampai sekolah-sekolah lain dibubarkan kegiatannya seperti ini,” ucapnya.

Ia menuturkan, pengurus PSHT Provinsi telah berkoordinasi dengan Ketua PSHT Kaltim untuk mendorong penegak hukum bertindak tegas terhadap pihak yang melanggar aturan.

“Kami mendukung langkah PSHT Ranting Samarinda Utara yang melaporkan kejadian ini. Harapannya, hukum ditegakkan sehingga ekstrakurikuler silat di sekolah-sekolah bisa berjalan tenang,” tuturnya

Terakhir, Basuki mengutip pesan Kapolresta Samarinda saat pengesahan anggota PSHT beberapa waktu lalu, bahwa semua pihak harus berjalan sesuai iramanya masing-masing dan tidak saling mengganggu.

“Tolong, ini yang pertama dan terakhir. Jangan ganggu lagi. Mari kita bersama-sama membangun Samarinda dan Kalimantan Timur tanpa konflik internal,” tukasnya. (MDA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *