Pertamina EP Sangasanga Bangun Green House Hidroponik di Sarijaya

Uncategorized

SUDUTKATA.COM, KUKAR – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat lokal dengan membangun Green House Hidroponik di Kelurahan Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Proyek ini menjadi bagian dari Program Lingkungan Hidroponik (POLIPONIK) yang resmi diluncurkan pada Selasa (4/6/2025).

Green House seluas 14×10 meter ini dilengkapi teknologi pertanian modern, yakni 1.560 lubang tanam sistem Deep Flow Technique (DFT) dan 400 lubang tanam sistem Nutrient Film Technique (NFT). Fasilitas ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella yang telah mendapatkan pelatihan intensif selama tiga bulan dari praktisi hidroponik Edy Dahyono.

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Gusti Ahmad Gazali dari manajemen PEP Sangasanga Field, disaksikan Camat Sangasanga Dachriansyah, Lurah Sarijaya Agus Dina, serta perwakilan dari KWT Rosella dan pemangku kepentingan lainnya.

“Harapan kami, program ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga dan contoh bagi kelompok tani lain,” kata Gusti Ahmad Gazali.

Ketua KWT Rosella, Mailana, menyampaikan bahwa hasil panen seperti selada, pakcoy, dan kangkung telah diminati warga sekitar. “Alhamdulillah, sayurannya sudah banyak dipesan, baik dari dalam maupun luar kelurahan,” ujarnya.

Camat Sangasanga Dachriansyah mengapresiasi langkah ini dan menekankan pentingnya manajemen kelembagaan antara produksi dan pemasaran untuk menjamin kesinambungan program.

Sementara itu, Dony Indrawan selaku Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menegaskan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan nasional di bidang pangan dan energi.

“Melalui POLIPONIK, kami ingin mendukung ketahanan pangan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan,” ujarnya.

Green House ini diharapkan menjadi model pertanian modern yang bisa direplikasi di berbagai wilayah, khususnya kawasan industri migas. Program ini tak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga memperluas peran perempuan dalam pembangunan desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *