Pemuda Tani Samarinda Tagih Perhatian Pemprov soal Padi Gogo dan Stabilitas Harga

SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Sejumlah persoalan pertanian kembali mencuat dalam pertemuan Pemuda Tani Kota Samarinda dengan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, pada Senin, 1 Desember 2025. Kelompok petani muda itu menilai ada sektor-sektor yang selama ini luput dari perhatian pemerintah.
Ketua Pemuda Tani Samarinda, Tommy Simanjuntak, membuka pertemuan dengan menyoroti nasib padi gogo atau pada ladang, komoditas yang banyak diusahakan petani ladang di sejumlah wilayah Kaltim.
“Padi gogo ini punya potensi besar, tetapi sejauh ini perhatian pemerintah masih belum maksimal,” katanya.
Tommy menjelaskan, para petani yang mengembangkan padi ladang masih menghadapi berbagai hambatan teknis. Mulai dari penyediaan benih, pola budidaya, hingga pendampingan lapangan yang dinilai belum merata.



Menurut dia, ketidakseimbangan dukungan teknis itu membuat produktivitas padi gogo sulit meningkat. “Padahal komoditas ini bisa menopang ketersediaan pangan lokal kalau dikelola serius,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji langsung merespons isu tersebut. Ia memastikan bahwa komoditas padi gogo akan masuk daftar prioritas pemerintah provinsi.
“Padi gogo akan mendapat perhatian khusus dari kami untuk membantu mengejar target produksi padi di Kaltim,” kata Seno.

Ia mengatakan pemprov sedang menyiapkan sejumlah langkah penguatan pangan daerah. “Kami ingin produksi pangan lokal terus meningkat, dan padi gogo termasuk yang akan kami dorong,” ujarnya.
Pertemuan itu juga menyinggung masalah pengolahan hasil pertanian atau oplah yang dinilai belum optimal. Tommy mengatakan para petani masih kesulitan karena fasilitas pengolahan kurang memadai.
Ia mendorong pembentukan koperasi mandiri sebagai solusi memperkuat posisi tawar petani. “Dengan koperasi, pemasaran lebih tertata dan petani tidak sendirian menghadapi pasar,” katanya.

Keluhan Harga yang Tak Stabil
Tommy turut mengangkat isu fluktuasi harga komoditas yang sering kali memukul petani. Menurut dia, anjloknya harga saat produksi melimpah membuat petani kehilangan kepastian.
‘Ketika barang banyak, harga langsung jatuh. Ini membuat petani tidak punya kepastian,” ujarnya.
Menanggapi itu, Seno Aji mengatakan pemerintah provinsi akan menambah jumlah penyuluh pertanian agar data lapangan lebih akurat.
“Kami akan menurunkan lebih banyak penyuluh untuk melakukan pendataan yang lebih lengkap agar harga tetap stabil,” kata Seno
Ia menjelaskan, data produksi yang akurat dapat menjadi dasar pemerintah mengatur pasokan, termasuk menahan masuknya bahan baku dari luar daerah bila produksi lokal mencukupi.
“Dengan begitu, pasar tidak jenuh dan produk petani tetap punya ruang,” jelas Seno.
Seno berharap kerja sama dengan kelompok pemuda tani bisa mempercepat penguatan ketahanan pangan daerah.
“Kolaborasi seperti ini penting untuk membangun pertanian Kaltim ke depan,” ujarnya.
Pertemuan itu ditutup dengan kesepahaman untuk memperkuat komunikasi antara Pemuda Tani Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kaltim. Seluruh usulan yang disampaikan akan dibahas lebih lanjut sebagai bahan penyusunan program pertanian berikutnya. (mifa)
