SUDUTKATA.COM, SAMARINDA – Tradisi mudik Lebaran lewat jalur sungai kembali menggeliat, dan KSOP Kelas I Samarinda tak ingin kecolongan. Bersama Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi, KSOP mulai menertibkan sistem penjualan tiket kapal tradisional yang selama ini masih dilakukan langsung di atas kapal.
“Penumpang harus naik dari terminal, bukan sembarangan,” tegas Kepala KSOP, Mursidi.
Penertiban ini menyasar kapal-kapal kayu yang melayani jalur Samarinda hingga Long Bahung. Selama ini, tiket dijual langsung oleh awak kapal tanpa sistem resmi, sehingga manifes kerap tidak sesuai jumlah penumpang. Kondisi ini dinilai rawan dan dapat membahayakan keselamatan, terutama saat lonjakan penumpang mudik.
“Kami menemukan perlunya koordinasi bersama untuk mengatur penumpang naik dari terminal, karena terminal merupakan pengelolaan Dinas Perhubungan Kota. Saat ini, tiket masih dijual di atas kapal karena merupakan kapal tradisional, dan ini harus segera dikelola dengan lebih baik,” ujar Mursidi usai ramp check di Dermaga Sungai Kunjang, Jumat (21/3/2025).
Langkah pembenahan ini juga mencakup larangan naik-turun penumpang di lokasi yang tidak resmi, demi menjamin tertibnya perjalanan angkutan sungai. KSOP menegaskan akan bekerja sama dengan para juragan kapal untuk memastikan setiap kapal hanya membawa penumpang sesuai kapasitas resmi.
“Kita akan bereskan sistem ini bersama juragan kapal, agar kapasitas penumpang yang naik sesuai dengan manifes dan tidak ada yang naik-turun di tempat lain selain terminal resmi,” tambah Mursidi.
Selain soal tiket, fokus pemeriksaan juga tertuju pada perlengkapan keselamatan. Dalam ramp check terakhir, KSOP menemukan beberapa kapal masih kekurangan pelampung atau memiliki alat keselamatan yang tidak layak pakai. Mursidi menekankan pentingnya memastikan seluruh kapal menyediakan pelampung sesuai jumlah penumpang.
“Jumlah alat keselamatan, seperti life jacket, harus dipastikan cukup dan layak digunakan sesuai dengan jumlah penumpang yang membeli tiket,” ujarnya.
KSOP memperkirakan adanya kenaikan jumlah penumpang sekitar 5–10 persen dibandingkan Lebaran sebelumnya, terutama di rute Sungai Kunjang. Dengan penataan sistem tiket dan pengecekan keselamatan yang lebih ketat, KSOP berharap angkutan sungai menjadi moda yang aman dan tertib selama musim mudik.