Prof. Zamroni Dianugerahi Gelar “Pemimpin Inspiratif” di Forum Internasional UNUJA

Dikenal Humanis, Visioner, dan Konsisten Mendorong Reformasi Pendidikan Islam
SUDUTKATA.COM, PROBOLINGGO – Di tengah forum akademik berskala internasional bertajuk “The Future is Now: Reimagining Knowledge, Power, and Justice in A Changing World” yang digelar di Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo, Sabtu, 18 Oktober 2025, Prof. Dr. Zamroni, M.Pd. menerima penghargaan “Pemimpin Inspiratif” dari Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (PERMAPENDIS) Indonesia.
Guru besar yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan di UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda itu dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan yang menginspirasi, berpijak pada nilai-nilai Islam, serta mampu menjawab tantangan perubahan di dunia pendidikan modern.

PERMAPENDIS menilai Prof. Zamroni sebagai sosok akademisi yang menyeimbangkan rasionalitas manajerial dengan kepekaan moral. Ia dikenal mengembangkan model kepemimpinan yang tidak sekadar administratif, melainkan juga humanis dan transformatif.
Selama kiprahnya di dunia akademik, Zamroni kerap menekankan pentingnya inovasi dalam tata kelola pendidikan Islam tanpa menanggalkan prinsip keislaman dan nilai kemanusiaan.
“Ia bukan hanya berpikir di level kebijakan, tapi juga memberi teladan dalam keseharian,” ujar salah satu perwakilan PERMAPENDIS.
Konferensi internasional yang menjadi latar penganugerahan itu mempertemukan akademisi lintas negara dan lintas disiplin. Forum ini menjadi ruang dialog untuk menafsir ulang peran ilmu pengetahuan, kekuasaan, dan keadilan di tengah perubahan global yang cepat.
Dalam forum tersebut, kiprah Prof. Zamroni dianggap merepresentasikan semangat baru dunia akademik Islam: inklusif, progresif, dan terbuka terhadap kolaborasi lintas budaya dan keilmuan.
Menanggapi penghargaan yang diterimanya, Prof. Zamroni menegaskan bahwa anugerah itu bukan miliknya secara pribadi.
“Penghargaan ini bukan untuk saya semata, tapi untuk seluruh insan pendidikan Islam yang terus berjuang membangun peradaban melalui ilmu dan keikhlasan,” katanya.
Baginya, kepemimpinan akademik bukan semata posisi struktural, melainkan amanah moral. “Menjadi pemimpin berarti siap melayani, bukan dilayani. Penghargaan ini pengingat agar kita semua tetap rendah hati, terus belajar, dan terus berbuat,” ujarnya.
Penghargaan dari PERMAPENDIS kali ini bukan yang pertama bagi Prof. Zamroni. Sebelumnya, ia juga mendapat pengakuan dari berbagai lembaga atas kontribusinya memperkuat tata kelola pendidikan tinggi Islam yang akuntabel, transparan, dan berorientasi masa depan.
Dedikasinya terhadap dunia pendidikan, menurut sejumlah kolega, tak lepas dari visi besarnya untuk memastikan pendidikan Islam tidak sekadar relevan dengan zaman, tetapi juga menjadi kekuatan moral dalam menghadapi perubahan sosial.
Dengan rekam jejak panjang dan konsistensinya itu, nama Prof. Zamroni semakin lekat sebagai figur akademik yang menginspirasi, pemimpin yang menyalakan semangat perubahan tanpa kehilangan arah nilai. (*)
